Beberapa tahun belakangan ini, Negara kita telah dilanda banyak cobaan yang tentunya telah menjadi buah penderitaan bangsa kita. Berbagai masalah politik, ekonomi, hukum, sosial, atau bahkan yang akhir-akhir ini sedang marak dibicarakan, yaitu masalah bencana alam, tidak pernah luput dari kehidupan kita. Ini adalah fakta yang tidak bisa kita elakkan lagi. Bencana alam di bumi ini telah silih berganti melukai banyak manusia dibeberapa daerah di Indonesia, dan juga di Negara-negara lain tentunya. Dimulai dari peristiwa gempa dan tsunami di Aceh, serta gempa bumi di Yogya yang telah banyak menelan korban; tentunya hal tersebut telah menimbulkan kegundahan luar biasa dalam kehidupan masyarakat kita.
Hari demi hari yang telah kita lewati tidak pernah jauh dari kesedihan dan tetesan air mata. Apa yang terjadi dengan alam kita? Mengapa alam begitu marahnya hingga setiap peristiwa bencana yang terjadi selalu memakan banyak korban yang tak terkira? Mungkinkah ini dampak dari ulah manusia yang tidak pernah menjaga alamnya dan tidak ingat kepada Tuhan? Ya, mungkin Tuhan marah kepada kita atas segala tingkah laku buruk kita yang tidak kunjung berhenti dan jauh dari keinginan untuk bertobat. Bumi yang sudah tua ini mungkin tidak sanggup lagi untuk menampung milyaran manusia yang tidak dapat lagi menjaga tingkah laku, selayaknya manusia sejati.
Lalu, berbagai isu bencana yang akan datang di masa depan apakah patut kita percayai? Percaya gak percaya, apa yang terjadi di alam kita ini rupanya telah banyak pihak yang memprediksinya. Entah benar atau salah, mereka tentunya memiliki sumber prediksi yang kuat. Gejala alam yang dapat kita lihat rupanya telah menjadi alasan kuat bagi mereka untuk meramalkan kejadian masa depan, entah itu secara spiritual, ilmu sejarah, maupun secara ilmu alam. Kebenaran akan bencana alam yang telah terjadi beberapa waktu lalu, seperti lumpur lapindo, tsunami kecil yang terjadi di salah satu kawasan di Jakarta, banjir besar yang terjadi di beberapa titik di Indonesia, serta gempa besar yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah Sumatera Barat ternyata telah membuat beberapa masyarakat kita semakin resah atas nasib mereka di masa mendatang.
Berita paling mengebohkan yang semakin membuat masyarakat kita resah adalah isu akan kiamat bumi kita ini di tahun 2012. Bukan hanya di media cetak, rupanya media elektronik yang lain seperti televisi, radio, serta internet telah banyak menebarkan rasa takut dan penasaran bagi beberapa insan. Apalagi hal tersebut juga dikuatkan oleh beberapa ahli spiritual ternama yang terkenal di lingkungan kita, seperti Mama Louren dan Ki Joko Pamungkas. Pada intinya, mereka memberikan gambaran bahwa beberapa waktu ke depan akan terjadi banyak bencana yang akan memakan banyak korban, bahkan hal yang lebih membuat miris adalah ketiadaan gambaran prediksi atas kehidupan kita setelah tahun 2013, seperti yang dipaparkan oleh Mama Louren.
Bagaimana cara menyikapi segala berita menghebohkan ini? Haruskah masyarakat kita perlu percaya atas segala hal menakutkan di masa depan ini? Kalau kita dapat berpikir dengan hati yang jernih serta pikiran yang positif, kita akan dapat menyikapinya dengan cara yang bijaksana. Segala hal yang kita rasakan bermula dari hati dan pikiran. Apabila kita dapat mengalirkan energi positif di dalam diri kita, kita akan dapat berpikir lebih baik daripada sebelumnya. Energi hidup yang telah kita miliki sejak lahir harus dapat kita berdayakan agar dapat berguna bagi kehidupan kita, baik secara pribadi maupun secara sosial. Apabila hati kita dapat mengalirkan energi positif ke otak, maka otak secara tidak langsung akan mendorong segala pemikiran dan tingkah laku kita menjadi positif pula. Hal inilah yang harus kita sadari dan lakukan agar kita dapat menyaring segala informasi yang masuk ke otak dengan cara yang benar dan bijakana.
Cara positif dalam menyikapi berita buruk yang akan terjadi di masa depan hanyalah dengan berpasrah dan bertobat. Pertama, kita harus berpikir bahwa apapun yang akan terjadi di dunia ini, tentunya kita telah yakin bahwa setiap makluk pastinya akan mati, entah kapan hari itu akan tiba. Jangan takut menghadapi kematian karena Tuhan selalu memiliki rencana indah bagi semua umatnya. Kita percaya, dengan kepercayaan apapun yang kita anut, kita akan selalu memiliki jalan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, yaitu lewat doa. Dengan doa, kita akan dapat berpasrah diri dalam menyikapi segala kejadian yang datang di masa mendatang. Sedangkan yang kedua adalah dengan bertobat. Bumi kita sudah berumur tua, hingga masa ini telah menjadi masa berat dalam peradaban hidup manusia dan makluk hidup lainnya di kehidupan kita. Oleh karenanya, manusia perlu melakukan refleksi dan introspeksi diri akan segala kesalahan yang telah dilakukan, hingga kita mampu menyadarinya dan melakukan perbaikan diri melalui pertobatan. Inilah dua hal utama yang seyogyanya dapat kita lakukan untuk menenangkan hati dan pikiran kita terhadap segala informasi tidak menyenangkan di masa depan.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah berpikir positif atas segala hal yang kita terima. Terhadap bencana yang diprediksi akan terjadi, kita boleh percaya bahwa suatu saat mungkin akan memang terjadi, namun kita harus dapat mengendalikan segala emosi diri agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti sakit, stress, pusing, atau ketakutan yang berkepanjangan. Satu hal yang setiap saat harus kita tekankan adalah kewaspadaan, dimanapun dan kapanpun berada. Inilah yang harus kita perhatikan dalam setiap langkah hidup dan hela nafas kita di kehidupan masa ini. Yakinlah, bahwa Tuhan akan selalu melindungi umat-Nya yang yakin dan percaya kepada-Nya. Semoga segala hal yang terjadi akan membawa berkah bagi kehidupan kita, baik di masa ini maupun di masa yang akan datang.
0 Komentar